Menu:

 

ARTIKEL ICW

Artikel (Aplikasi | Multimedia | Ulasan | Lain-lain) - Tips

Jangan Takut! Juru Selamat Telah Lahir

Tanggal: 2010-12-20
Kategori: Other

"Jangan takut!", malaikat berkata kepada Zakharia, Maria, dan Yusuf, serta kepada para gembala di bukit di dekat Betlehem.

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10b-11)

Jangan Takut

Rasa takut dapat membuat perut kita sakit, pikiran kita tidak bekerja, dan menimbulkan panik. Rasa takut, dan saudaranya, kekhawatiran, dapat membuat hati kita cemas saat kita berada dalam situasi yang berada di luar kendali kita.

Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berkata tentang burung pipit yang kecil dalam konteks ketakutan dan kekhawatiran:

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum,.... Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" (Matius 6:25-26)

Di bagian yang lain Yesus memberikan janji kepada pengikut-Nya:

"Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Matius 10:29-31)

Ketakutan Menyebabkan Kejatuhan

Pada masa Natal tahun 2008, seluruh dunia dilanda resesi ekonomi. Orang-orang kehilangan pekerjaan mereka. Pabrik-pabrik ditutup. Harga makanan di beberapa negara naik hingga 25%.

Orang-orang di jalanan dipenuhi oleh perasaan takut, dan perasaan itu terpantul dari pancaran mata mereka. Apakah aku akan kehilangan rumahku? Pekerjaanku? Apa yang akan terjadi jika resesi ini menjadi depresi? Bagaimana aku menafkahi keluargaku?

Franklin Delano Roosevelt dari Amerika Serikat (AS) mengatakan perkataannya yang terkenal berikut ini ketika AS berada di jurang Depresi Besar:

"Saya tegaskan kepercayaan saya bahwa yang perlu kita takuti hanyalah ketakutan itu sendiri -- teror yang tiada bernama, berakal, dan berkeadilan...." Franklin Delano Roosevelt, First Inaugural Address, Washington D.C., March 4, 1933.

Ketakutan dapat menekan kita dan mencekik iman kita. Ketakutan dapat menyebabkan depresi ekonomi. Ketakutan menyebabkan perusahaan memberhentikan karyawan dan orang-orang berhenti membeli barang. Ketakutan membuat bank takut dan pasar modal panik. Apa yang Roosevelt katakan bahwa ketakutan adalah sebagian besar dari masalah itu sendiri adalah juga terjadi pada hari Natal yang pertama.

Hari Natal yang Pertama

Pada hari Natal yang pertama, dunia juga berada pada masa yang depresi. Sensus penduduk diadakan untuk menaikkan pajak. Raja Herodes, seorang yang paranoid dan pembunuh, menjadi raja orang Yahudi. Di dalam sebuah gua di Betlehem, duduklah seorang tukang kayu yang miskin dan istrinya yang masih muda. Mereka berada jauh dari rumah. Sang istri sedang melahirkan. Anaknya akan terlahir di sebuah kandang. "Mengapa hal itu terjadi?" mungkin sang istri bertanya dalam hati.

Kemudian ia teringat kata-kata sang malaikat kepadanya, "Jangan takut, hai Maria...." (Lukas 1:30)

Seorang Juru Selamat Telah Lahir

Di bukit di luar kota, para gembala berkumpul untuk menghangatkan diri mereka. Tiba-tiba langit menjadi terang dan seorang malaikat memproklamirkan:

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10b-11)

Jangan takut. Rasa takut para gembala berubah menjadi sukacita ketika mereka mendengar bahwa seorang Juru Selamat telah lahir. Sang Mesias! Di Betlehem, kota Raja Daud!

Mereka pun berlari melintasi bukit menuju ke kota dan mencari dari kandang ke kandang hingga mereka bertemu sang Bayi di palungan, seperti yang telah mereka dengar. Dibungkus dengan kain lampin di dalam palungan, sang Juru Selamat itu berbaring.

Sang Juru Selamat Akan Menyediakan

Seorang Juru Selamat datang untuk menyelamatkan orang dari bahaya, melindungi mereka yang terancam, dan menjaga orang-orang-Nya dari rintangan yang ada di sekeliling mereka. Itulah yang dilakukan oleh para juruselamat! Itulah alasan Yesus datang bagi kita.

Jangan takut karena Allah telah mengirimkan seorang Juru Selamat bagi kita -- Yesus Kristus Tuhan. Ia adalah Tuhan yang:

* tidak akan membiarkan atau meninggalkan kita (Ibrani 13:5),

* mencukupi kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (Filipi 4:19),

* menambahkan semuanya kepada kita yang mencari Dia dan Kerajaan-Nya (Matius 6:33).

Natal Adalah Tentang Seorang Juru Selamat

Orang dunia tidak tahu. Mereka pikir Natal hanyalah bingkisan kado di bawah pohon, semangat riang gembira, dan makan malam Natal sekeluarga. Sebaik apa pun hal-hal tersebut, mereka tetap tidak bisa menyamai Natal yang sesungguhnya.

Pesan Natal yang sesungguhnya adalah ini: Allah telah mengirimkan seorang Juru Selamat untuk Anda. Untuk menyelamatkan Anda dari dosa Anda dan untuk membantu hidup Anda -- untuk mengangkat beban Anda dan meringankan ketakutan Anda. Itu tujuannya! Juru Selamat yaitu Kristus Tuhan -- Allah sendiri!

Dunia ini dicengkeram oleh ketakutan. Tetapi cengkeraman ketakutan telah dipatahkan dalam hidup orang-orang yang memercayai kata-kata malaikat:

"Jangan takut ... telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan!" (t/KN)

Diterjemahkan dan disunting dari:

Judul asli artikel: Fear Not! A Savior Is Born
Penulis: Dr. Ralph F. Wilson
Penerbit: JesusWalk Publications
Nama situs: Joyful Heart Renewal Ministries
Alamat URL: http://www.joyfulheart.com/christmas/fear-not.htm
Tanggal akses: 20 Desember 2010
Tinggalkan komentar Anda...

ke atas


Kontak ICW: icw@sabda.org
Berlangganan publikasi: subscribe-i-kan-icw@hub.xc.org
Direktori Situs Kristen LINKs: http://www.in-christ.net/links
Facebook ICW: http://fb.sabda.org/icw Twitter ICW: @sabdaicw

 

Kontak kami | FAQ | Disclaimer | Buku Tamu | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | © 2000-2024
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran | E-mail: webmaster@sabda.org