APA ITU ICW?
Tujuan |
Visi dan Misi |
Sejarah |
Harapan |
Kontak
Publikasi ICW (Indonesian Christian Webwatch) merupakan newsletter/majalah elektronik yang diterbitkan secara berkala dua minggu sekali oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Publikasi ICW berisi ulasan situs-situs dan berbagai macam informasi penting tentang perkembangan dunia internet. Situs-situs yang diulas antara lain situs-situs Kristen Indonesian dan manca, situs-situs Alkitab, milis-milis Kristen, software Alkitab, halaman Facebook dan Twitter Kristen dan situs-situs lain yang berhubungan dengan pelayanan Kristen elektronik di Indonesia.
TUJUAN DAN LATAR BELAKANG
Gagasan penerbitan publikasi ICW ini lahir dari kerinduan untuk:
- Menyajikan sumber-sumber informasi Kristen Indonesia yang ada dalam dunia internet.
- Menolong masyarakat Kristen Indonesia pengguna internet untuk mendapatkan pengetahuan tentang berbagai sumber informasi Kristen, baik berupa situs web, Facebook, Twitter, dan lain-lain.
- Menolong agar sumber-sumber informasi Kristen Indonesia yang ada dalam dunia internet dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kristen Indonesia.
VISI DAN MISI ICW
ICW adalah sebuah publikasi elektronik Kristen yang terpanggil untuk menjadi media penghubung antara sumber-sumber informasi Kristen di internet dengan masyarakat Kristen Indonesia pengguna komputer/internet.
Visi:
Memasyarakatkan pelayanan elektronik Kristen di Indonesia.
Misi:
Menjadi media penghubung antar sumber informasi Kristen di Indonesia dengan masyarakat Kristen Indonesia pengguna internet.
SEJARAH PUBLIKASI ICW
(1997 -- 2001)
Masuknya sarana internet ke Indonesia merupakan
kesempatan emas bagi kemajuan pelayanan Kristen di Indonesia. Hal
inilah yang mendorong Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) untuk ikut
terjun ambil bagian menjadi salah satu perintis pelayanan yang
menggunakan alat teknologi komputer/internet (atau yang disebut
sebagai "Pelayanan Elektronik") di Indonesia, yaitu dengan
membangun sebuah infrastruktur sistem pelayanan internet yang
diberi nama "Sistem I-KAN" (Internet -- Komputer Alkitab
Network).
Pada pertengahan tahun 1997, beberapa gereja dan
organisasi Kristen mulai bergabung memanfaatkan pelayanan sistem
I-KAN, baik dengan membuka Milis Diskusi maupun Milis Publikasi.
Melihat semakin maraknya perkembangan pelayanan sistem I-KAN ini,
maka mulailah muncul kebutuhan untuk membuat sebuah buletin "Berita
I-KAN", untuk menjadi media komunikasi dan informasi diantar
pemakai sistem I-KAN. Sebelum sempat diterbitkan ternyata ide untuk
membuat "Berita I-KAN" semakin berkembang, karena mulai dikenalnya
pelayanan elektronik secara luas di masyarakat Kristen Indonesia.
Ditambah dengan beberapa informasi lain, akhirnya terbitlah
buletin "Berita I-KAN" yang pertama pada bulan November 1997 (oleh
Has dan Yulia), yang memuat berita-berita seputar pelayanan sistem
I-KAN dan pelayanan elektronik lain yang termonitor saat itu.
Jumlah pelanggan yang terdaftar saat itu (di antaranya adalah semua
anggota milis I-KAN) ada sekitar 700 alamat e-mail. Namun sayang
sekali, buletin ini hanya terbit dua kali karena berkurangnya
staf yang mengelola.
Pada tahun 1998 perkembangan pelayanan
elektronik semakin cerah karena banyak situs Kristen berbahasa
Indonesia yang mulai bermunculan. Juga keberhasilan Milis I-KAN
"e-Software" (para pecinta dan pengguna komputer/internet) membuat
YLSA semakin tertantang untuk memikirkan bagaimana menyediakan
sarana untuk menginformasikan cara memanfaatkan pelayanan
elektronik bagi kemajuan pelayanan dan bagaimana memperkenalkan
keberadaan sumber-sumber informasi tersebut kepada masyarakat
Kristen Indonesia. Oleh karena itu, mulailah digodok pemikiran
untuk menerbitkan kembali publikasi semacam "Berita I-KAN" tetapi
dalam format yang berbeda dan jangkauan yang lebih luas. Maka pada
tanggal 25 Januari 1999, lahirlah publikasi yang sekarang kita
kenal, yaitu Indonesian Christian
Webwatch (ICW).
ICW pertama terbit disebarkan kepada 1.648
anggota oleh Sistem I-KAN yang pada saat itu masih "menumpang" di
Milis Server "Majordomo". Dengan format yang masih sederhana (3-4
ulasan situs, 1-2 info milis, artikel pendek tentang Liputan Dunia
Internet, dan tip-tip kecil lain), ICW muncul menjadi buletin
elektronik pertama di Indonesia yang menyajikan informasi seputar
sumber-sumber informasi Kristen dan pelayanan elektronik (internet)
Kristen Indonesia.
ICW yang berhasil muncul hampir sekali seminggu
itu merupakan hasil kerja keras dari staf redaksi yang terdiri
dari: Yulia, Anky, Budi, Endah, Vivin, Agus, dan Daniel. Sampai
akhir tahun 1999, ICW berhasil menerbitkan 46 edisi dengan jumlah
pelanggan mencapai 4.204 anggota.
Memasuki tahun kedua (2000) keberadaan ICW
semakin mantap dan dibutuhkan, terutama oleh gereja/organisasi
Kristen/persekutuan/pribadi yang ingin memperkenalkan situs atau
milis yang mereka miliki kepada masyarakat Kristen Indonesia. Di
lain pihak, kehadiran ICW juga semakin diharapkan oleh para
pembacanya karena mereka semakin melihat manfaat yang bisa
didapatkan dari informasi yang disajikan.
Selama tahun kedua ini (2000), ICW melakukan
perubahan format dan penekanan, karena salah satu tujuannya adalah
untuk membuat ICW menjadi "Sumber Referensi Alamat-alamat URL
Kristen Indonesia". Sebagai hasilnya maka mulai edisi 79 (September
2000) ICW menyajikan bahannya secara bertema/topik. Dalam
setiap edisi disajikan berpuluh-puluh alamat URL yang isinya khusus
berkaitan dengan tema/topik pada edisi tersebut.
Keterlibatan pembaca selama tahun 2000 juga
meningkat. Redaksi ICW menerima banyak surat dari pembaca untuk
berbagai macam kebutuhan. Hal ini sangat menggembirakan karena
penghargaan pembaca ICW terhadap pentingnya informasi kekristenan
dalam dunia internet untuk membantu pelayanan mereka terlihat
semakin meningkat. Kiriman informasi-informasi tentang situs/milis
(baru maupun sekadar update info) kepada redaksi untuk dimuat juga
bertambah banyak. Meskipun belum maksimal, namun melihat
keterlibatan pembaca mengirimkan info-info baru sungguh sangat
menggembirakan. Kebutuhan agar sumber-sumber informasi tersebut
disebarkan juga menunjukkan bahwa peran ICW sebagai penghubung
antara pemilik sumber-sumber informasi dan masyarakat Kristen
pengguna komputer/internet telah mulai tercapai.
Jumlah pelanggan ICW selama tahun kedua ini
sangat melonjak sehingga pada akhir tahun 2000 mencapai jumlah
15.200 anggota. Jumlah penerbitan ICW selama tahun 2000 adalah 44
edisi. Staf Redaksi yang telah terlibat dalam penerbitan ini
adalah: Yulia, Vivin, Daniel, Endah dan Anky.
Pada awal tahun 2001, dalam proses
penerbitannya, Redaksi ICW mengalami beberapa kesulitan karena
kurangnya tenaga staf, khususnya dalam mengorganisasi/menyusun
informasi-informasi yang selama ini telah sangat banyak dikumpulkan
dan juga terhambat karena kesibukan anggota redaksinya. Sebagai
akibatnya untuk beberapa waktu ICW sempat tidak terbit. Hal ini
tentu saja cukup mengecewakan kami semua.
Sejak bulan Maret 2001, redaksi terus memikirkan
kembali visi pelayanan ICW dan juga berusaha terus memantau
kemajuan/perkembangan pelayanan elektronik di Indonesia.
Perubahan-perubahan (kecil atau besar) kemungkinan dapat terjadi
dalam pelayanan ICW di masa yang akan datang, namun hal ini akan
tergantung dan sejalan dengan perkembangan pelayanan elektronik di
Indonesia. Oleh karena itu, sebagai akhir kata, kami seluruh staf
Redaksi mohon dukungan doa kepada seluruh pembaca agar publikasi
ICW dapat menjadi alat yang Tuhan pakai untuk membantu meningkatkan
pelayanan elektronik Kristen di Indonesia yang memberi keharuman
bagi nama-Nya!
(2001 -- 2010)
Sejak bulan Maret, perkembangan internet terjadi
dengan begitu pesatnya dan pelayanan YLSA juga diberkati oleh
Tuhan. Dengan hadirnya mesin pencari Google, maka dunia internet
mengalami "revolusi" pertamanya. Membuat situs sendiri juga semakin
mudah sehingga situs Kristen Indonesia tumbuh bak cendawan di musim
hujan. Sebagian orang sudah mulai meninggalkan milis dan
generasi-generasi yang baru sudah berpaling ke bagaimana cara
menyajikan situs semenarik mungkin. Yahoo dan Google kemudian
menyediakan layanan Yahoo Groups dan Google Groups mereka, yang
membuat pengadaan milis baru menjadi semakin mudah. Generasi 2000
pun kembali menggunakan milis untuk berdiskusi.
Teknologi yang lain yang berkembang di
pertengahan tahun 2000 adalah forum (papan buletin elektronik) dan
blog. Berbagai forum menawarkan kemudahan untuk berdiskusi disertai
dengan tampilan grafis yang tidak dimiliki oleh teknologi milis.
Situs blog semacam Blogger dan WordPress telah merebut jutaan hati
orang dan blog menjadi tempat pengaktualisasian diri yang termudah
di internet. Teknologi lain yang bermunculan yang banyak digunakakn
oleh masyarakat Kristen Indonesia pada pertengahan tahun 2000
adalah Wikipedia dan jejaring sosial Friendster.
Mulai tahun 2009 adalah titik puncak dunia
internet dengan hadirnya situs-situs raksasa baru seperti Facebook
dan Twitter. Masyarakat pun membanjiri kedua situs ini, tidak
terkecuali YLSA dan ICW. Sejak Oktober 2009 ICW telah memiliki
halaman Facebook < http://fb.sabda.org/icw > dan
halaman Twitter < http://twitter.com/sabdaicw
> sendiri. Oleh karena banyaknya masyarakat Kristen Indonesia yang
masuk di situs-situs jejaring sosial ini, maka ICW sejak 2010 juga
mengulas halaman-halaman Facebook Kristen pilihan.
Berikut data dan statistik publikasi ICW sejak 2001:
- 2001: 28 edisi. Staf Redaksi: Yulia, Natalia, Daniel
- 2002: 7 edisi (vakum sejak edisi 125 - 25/3/2002). Staf Redaksi: Yulia, Natalia, Jonny
- 2003: 14 edisi (mulai lagi edisi 1001 - 9/6/2003. Staf Redaksi: Arief, Yulia, Evi, (Kalpin, Endah, Hardhono, Jonny)
- 2004: 23 edisi (berubah format menjadi dwimingguan). Staf Redaksi: Hardhono, Yulia, Endah, (Arief, Evi, Jonny, Kristian)
- 2005: 23 edisi. Staf Redaksi: Hardhono, Kristian, (Endah, Yulia, Ari)
- 2006: 21 edisi. Staf Redaksi: Ari, (Hardhono, Kristian, Ani, Yuppi, Ary)
- 2007: 13 edisi. Staf Redaksi: Ari, R.S. Kurnia, Yohanna Prita Amelia
- 2008: 12 edisi. Staf Redaksi: Yohanna Prita Amelia, R.S. Kurnia
- 2009: 24 edisi. Staf Redaksi: Yohanna Prita Amelia, Dian Pradana, Kristina Dwi Lestari, Davida Welni Dana, Risdo Maulita Simangunsong
- 2010: __ edisi. Staf Redaksi: Davida Welni Dana, Kusuma Negara
HARAPAN DAN RENCANA ICW
Melihat bahwa kebutuhan keberadaan sarana
publikasi seperti ICW ini sangat penting maka pelayanan ICW
diharapkan akan semakin berkembang di masa yang akan datang. Dari
hasil yang telah tercapai sekarang, kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan ada banyak ide baru
yang perlu dijajaki. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa
harapan yang ingin kami rencanakan untuk dilakukan oleh ICW, yang
perlu kami bagikan kepada para pembaca ICW agar dapat didukung dan
didoakan:
Meningkatkan mutu isi dan informasi.
Untuk itu diperlukan kualitas data/bahan yang memadai dan
sumber-sumber data yang lebih luas. Diharapkan juga peningkatan
kreativitas dalam menampilkan data-data/informasi itu agar lebih
baik dan lebih menarik.
Meningkatkan keterlibatan pembaca ICW.
Selain memberikan dorongan/doa/pujian, pembaca ICW juga bisa
memberikan saran/ide/kritik/masukan yang akan meningkatkan kualitas
penampilan ICW. Mengirimkan info-info terbaru dari dunia komputer
dan internet (Alamat URL/Situs/Milis baru) merupakan sumbangsih
yang sangat berarti bagi Redaksi. Oleh karena itu ICW akan membuka
kesempatan lebih luas lagi bagi pembaca untuk terlibat, yaitu
dengan memberikan informasi baru.
Mengembangkan pelayanan ICW melalui sarana
Web. Dalam waktu dekat ini seluruh informasi tentang pelayanan
elektronik Kristen yang telah dimuat di ICW (baik alamat URL/
Situs/Milis/dll.) akan diolah menjadi suatu sumber informasi untuk
dapat dimanfaatkan secara lebih luas. Pelayanan ICW lewat Web ini
akan melanjutkan konsep Situs MIK (Muara Informasi Kristen), yaitu
untuk menjadi "Sumber Informasi Bagi Pelayanan Elektronik Kristen
Indonesia", yang nantinya akan berubah menjadi bagian dari Situs
"SABDA.org". Dengan demikian jika para pembaca ingin mendapatkan
informasi kekristenan dalam dunia internet kebutuhannya dapat
terlayani dengan baik di sini.
Melibatkan lebih banyak relawan. Rencana
masa depan pelayanan ICW, khususnya dengan akan dikembangkannya ke
pelayanan Web, adalah rencana yang besar. Oleh karena itu, tidak
mungkin dapat kami lakukan sendiri. Kami akan membutuhkan lebih
banyak relawan yang bersedia membantu, tidak hanya untuk mendukung
doa/dana, tetapi juga dalam pemikiran dan pencarian dan pemrosesan
data-data. Untuk itu, ICW akan bersyukur jika ada relawan yang
bersedia melayani masyarakat Kristen Indonesia (interdenominasi)
lewat pelayanan ICW ini. [Silakan lihat "Formulir PARTISIPASI" di
halaman selanjutnya.]
|