TIPS ICW
Mewaspadai Penipuan Online
Tanggal: 2012-01-23
Kategori: Net
Akhir-akhir ini, kita dikejutkan dengan pelbagai berita tentang penyalahgunaan fasilitas online untuk tindak kejahatan. Sebagai orang tua, kita harus waspada dan melindungi anak dari ancaman-ancaman ini. Banyak fasilitas online pada awalnya didesain untuk jalinan persahabatan, namun sayangnya persahabatan online membuka peluang masuknya pemangsa. Berikut akan dipaparkan beberapa kejahatan yang telah terjadi lewat fasilitas online dan upaya untuk menangkalnya.
Tawaran untuk menerima hadiah dengan syarat kita harus memberikan beberapa data pribadi. Tawaran ini bisa mengatasnamakan lembaga yang belum dikenal ataupun lembaga yang dikenal. Jangan tergesa-gesa memberi respons. Jika kita mengenal lembaga tersebut, hubungi secara langsung dan tanyakan tentang kebenarannya. Bila kita tidak mengenalnya, jangan hiraukan tawaran ini sebab besar kemungkinan semua ini bohong dan bertujuan mencuri data pribadi.
Surat atau email dari seorang teman yang namanya ada di dalam daftar nama kita, memohon bantuan karena ia sedang butuh uang. Ia meminta agar kita mengirimkan dana itu ke rekening pribadinya. Sekali lagi, hubungi langsung teman tersebut. Besar kemungkinan ini adalah tindak penipuan. Perhatikan gaya dan isi surat tersebut, biasanya bersifat formal dan tidak menggunakan cara khas yang biasa digunakannya.
Surat atau email yang merupakan ajakan untuk bekerja sama memulai sebuah usaha yang menjanjikan. Ajakan ini biasanya menjanjikan imbalan yang berkali lipat dari investasi awal, dan berisikan proposal mendapatkan laba dengan cara yang begitu mudah. Ajakan ini meminta kita untuk menanamkan dana di muka terlebih dahulu. Jangan hiraukan, sebab ini adalah tindak penipuan pula.
Berhati-hatilah dengan pembelian barang lewat online. Pastikanlah bahwa lembaga itu tepercaya dan memiliki sistem pengamanan yang baik. Terlalu banyak data pribadi -- seperti nomor kartu kredit -- yang akhirnya disalahgunakan untuk mengeruk uang si pemiliknya.
Ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari uraian di atas.
Orang jahat akan selalu merancang modus baru untuk melakukan kejahatannya, namun prinsipnya selalu sama, yaitu memanfaatkan sifat tamak dalam diri kita. Jadi, berhati-hatilah dengan tawaran yang begitu menggiurkan, sebab inilah kail yang digunakannya untuk mencuri di kolam kita.
Mengecek ulang bukanlah pertanda bahwa kita telah kehilangan kepercayaan pada sesama. Ini adalah pertanda hikmat. Tuhan meminta kita menjadi "cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" berhubung banyaknya orang jahat di sekitar kita.
Firman Tuhan di Amsal 16:25 mengingatkan, "Ada jalan yang disangka lurus tetapi ujungnya menuju maut." Ajakan menggiurkan lewat online tampak seperti jalan yang lurus dan mudah untuk memperoleh apa yang kita inginkan, namun berhati-hatilah sebab bisa jadi, itu adalah jalan menuju maut.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Tinggalkan komentar Anda...ke atas |