ARTIKEL ICW
Berkat Saat Merenungkan Firman Tuhan
Tanggal: 2010-09-20
Kategori: Other
Baca: Mazmur 119:97-104
"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." (Mazmur 119:97)
Firman Tuhan sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Tanpa firman-Nya langkah kaki kita akan tersesat. Hal itu disadari oleh Daud sehingga ia berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105) Kita mutlak perlu untuk senantiasa membaca, meneliti, dan merenungkan firman-Nya setiap hari.
Cukupkah waktu yang kita sediakan untuk merenungkan firman Tuhan? Ataukah kita membaca firman-Nya hanya saat berada di gereja atau perseketuan, sedangkan di luar itu kita sama sekali tidak pernah menyentuh Alkitab kita? Sesungguhnya, daripada hari-hari yang disediakan Tuhan kita habiskan untuk perkara sia-sia seperti 'chatting' berjam-jam dengan obrolan yang tidak ada faedahnya, alangkah bijaknya bila kita menyediakan waktu untuk membaca serta merenungkan firman-Nya senantiasa, "...karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:16b)
Mengapa kita harus menyukai firman Tuhan? Karena saat kita membaca serta merenungkan firmanNya kita akan mendapatkan hal-hal baru atau nilai-nilai moral yang tidak kita peroleh saat kita membaca buku-buku pengetahuan lainnya. Di dalam Alkitab tertulis banyak janji Tuhan, di mana janjinya adalah "...janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7), Setiap anak Tuhan yang hidupnya berkenan kepada-Nya pasti akan menikmati janji-janji itu seperti tertulis "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3)
Dengan merenungkan firman-Nya kita semakin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita tahu tentang hal-hal apa yang harus kita tinggalkan, karena segala perbuatan yang bertentangan atau melanggar firmanNya adalah dosa, dan "...upah dosa ialah maut," (Roma 6:23a). Oleh karena itu, kita harus tunduk dan mau dipimpin oleh Roh, bukan hidup menurut kehidupan daging dan berkompromi dengan dosa. Manusia lama harus kita tinggalkan!
Jangan tunda-tunda waktu lagi untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan!
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2009 -
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Tinggalkan komentar Anda...ke atas |