Menu:

 

ARTIKEL ICW

Artikel (Aplikasi | Multimedia | Ulasan | Lain-lain) - Tips

Friendster, Sosialisasi via Internet

Tanggal: 2005-06-09
Kategori: Web

Perkenalan bisa terjadi di mana saja, di cafe, halte bis, atau di jalan. Sejauh itu dilakukan dengan itikad baik, maka perkenalan dan pertemanan dapat tercipta. Friendster, sebuah online community, menyediakan layanan perkenalan dan pertemanan.
==> http://www.friendster.com
Bagaimana bentuk sosialisasi dari Friendster ini?

Meski belum ada data yang sahih mengenai jumlah chatter di seluruh dunia, namun banyak orang menganggap bahwa chatting merupakan salah satu bentuk pertemanan baru di dunia maya yang cukup efektif. Bagaimana tidak, fasilitas ini memungkinkan orang bertegur sapa dalam waktu yang relatif bersamaan, seperti halnya berkomunikasi lewat telepon, hanya saja berbentuk tulisan. Keberadaan program- program instant messaging seperti ICQ, Yahoo Messenger, dan sebagainya telah memberikan suatu nilai positif dalam perkembangan dunia komunikasi. Dan, yang terpenting lagi, fasilitas tersebut telah turut andil dalam menciptakan bentuk sosialisasi di dunia maya.

Sebenarnya bukan hanya ICQ atau Yahoo Messenger saja yang dapat dikatakan sebagai fasilitator berkomunikasi dan bersosialisasi di dunia maya. Anda tentu mengenal Friendster, sebuah layanan online community yang selama beberapa bulan terakhir ini eksistensinya semakin membahana, dibicarakan di mana-mana, termasuk di Indonesia.

Layanan yang didirikan oleh Jonathan Abrams ini sejak diluncurkan tahun lalu, kini telah memiliki anggota sekitar 1.8 juta. Sebuah angka yang cukup fantastis mengingat layanan tersebut belum terlampau lama eksis.

Social Networking

Sistem pertemanan yang berbentuk jaringan (social networking) ini merupakan satu hal yang menjadikan Friendster ini memiliki anggota yang berlimpah. Namun, sebenarnya bila dirunut lebih dalam lagi mengapa Friendster diminati banyak orang, terutama kaum muda, hal itu tak lain disebabkan layanan ini memberikan nilai lebih dalam pertemanan, bukan sekadar berteman atau kenalan dengan orang baru. Melalui Friendster kita dapat bertemu kembali dengan teman-teman lama kita yang mungkin sudah bertahun-tahun "menghilang" entah kemana. Jadi, dapat dikatakan layanan ini bisa menjadi penghubung atau penyatu dari tali persahabatan yang sudah lama tak terjalin. Jangan heran bila suatu saat nanti Anda terkejut dan pikiran Anda terbawa ke 15 tahun silam, saat Anda melihat salah satu profit teman dari sahabat Anda.

Kebanyakan orang menilai layanan ini hanyalah merupakan sarana hiburan semata. "Friendster hanya sebagai sarana hiburan. Bisa kenal banyak orang dan bertemu dengan teman-teman lama," kata Lionora, salah seorang mahasiswi di Jakarta. Hal senada juga diungkapkan Panca, "Melalui Friendster kita bisa kenalan dengan orang lain dengan lebih yakin, karena ada fotonya." Jujur saja sejauh ini sebagian besar pengguna (baca: anggota) menitikberatkan atau mengoptimalkan layanan ini hanya sekadar untuk mencari teman-teman baru.

Friendster merupakan salah satu control dari fenomena "Small World" (Small World Phenomenon). Teori ini menyatakan bahwa setiap orang di dunia ini dapat dijangkau melalui sebuah rantai perkenalan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya layanan Friendster dapat menggapai seluruh individu, tanpa membedakan lagi gender, suku, warna kulit, agama, dan lainnya. Yang ada di sini hanyalah pertemanan, persahabatan.

Positif atau negatif?

Bersosialisasi merupakan hal yang lumrah dan sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Bukankah manusia itu zoon poolitikon, makhluk sosial, yang selalu berkeinginan untuk tinggal bersama dengan individu-individu lainnya?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Friendster juga merupakan salah satu bentuk sosialisasi. Hanya saja, peranan teknologi dalam hal ini, internet, menjadi sarana penunjang dari sosialisasi tersebut.

Akankah bentuk sosialisasi semacam ini memiliki dampak yang positif? Atau, justru membawa dampak negatif? Sejauh ini belum ada indikasi yang menunjukkan bahwa layanan seperti Friendster, dan sebagainya membawa dampak yang negatif. Justru, hal positif seperti pertemenan dan persahabatan bisa kita dapatkan di sini.

Mungkin yang masih perlu dikritisi atau ditinjau ulang adalah pengembangan teknis dari layanan itu sendiri. Seringkali layanan drop, sehingga akses pun menjadi sulit.

Jadi, bagaimana? Tertarik untuk bersosialisasi di internet? Ingin mencari teman-teman baru? Friendster bisa menjadi salah satu jawabannya.

Bahan diringkas dari sumber:
Judul Majalah: Chip, Edisi 6/2004
Judul Artikel: Friendster, Sosialisasi via Internet
Penulis : Andre M. Mantiri
Halaman : 184-186

Tinggalkan komentar Anda...

ke atas


Kontak ICW: icw@sabda.org
Berlangganan publikasi: subscribe-i-kan-icw@hub.xc.org
Direktori Situs Kristen LINKs: http://www.in-christ.net/links
Facebook ICW: http://fb.sabda.org/icw Twitter ICW: @sabdaicw

 

Kontak kami | FAQ | Disclaimer | Buku Tamu | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | © 2000-2024
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran | E-mail: webmaster@sabda.org